Deskripsi
Tanpa harta dan sanak saudara, Najmuddin Ayyub, Ayah Shalahuddin Al Ayyubi dan keluarga terusir dari Tikrit. Mereka menjadi pelarian, bergerak sembunyi-sembunyi. Rasa lapar dan sengatan matahari menemani perejalanan mereka. Sekian waktu terlunta-lunta, akhirnya mereka tiba di Mosul. Saat itu Mosul dipimpin oleh Imaduddin Zanki. Mendengar kedatangan Najmuddin Ayyub, Sultan Imaduddin Zanki & anaknya, Nuruddin Zanki menyambut haru kedatangannya. Sultan tak menyangka dapat bertemu kembali dengan kelaki yang pernah menyambung nyawa mereka. Ia pun berjanji untuk membalas jasa Najmuddin Ayyub.
Di Mosul, Shalahuddin tumbuh di lingkungan para mujahid Islam dan penghafal Al Quran. Ia dibesarkan di dalam ilmu dan adab Islam yang murni dan tinggi. Nuruddin Zanki mengajarkan ilmu bela diri dan keahlian berpedang, Syaikh Zahir Bakr mengajarkan ilmu agama. Inilah benih yang tertanam pada diri Shalahuddin, hingga mengantarkan dirinya menjadi Sang Pembebas Al Aqha.
Ulasan
Belum ada ulasan.