Deskripsi
Judul : Di Tepi Sungai Dajlah
Penulis : Buya Hamka
Penerbit : Gema Insani
Cover : Soft Cover
Isi : 174 Halaman
Ukuran : 14 x 20 Cm
Berat : 200 Gram
Ketika itu, kira-kira jam 10 pagi, Ahad 20 Oktober 1950 M, dan langit lazuardi yang berwarna belau (biru pekat) tidak sedikit pun dilidungi awan, saya berdiri di tepi sungai Dajlah yang mengalir tenang dan diam, keruh, serta penuh rahasia. Saya bermenung melihat airnya mengalir membiarkan khayal saya menjalar dan melayang dalam lembar-lembar sejarah masa lalu, serta mengigat hubungan perjuangan Islam dan kemerdekaan tanah air saya dengan sejarahyang terjadi di tepian 2 sungai yang telah banyak melukiskan sejarah, yaitu Sungai Dajlah dan Sungai Furat.
Di tengah jalan, saya meminta mutawif itu mendekat, dan saya berkata, “Kami ini bangsa Indonesia, dan madzhab kami adalah Ahlus Sunnah Wal Jamaah (Sunni), Madzhab Syafi’.Namun, kami tidak membenci zuriah Nabi SAW. (keturunan Nabi SAW). Kami berziarah kemari dari tempat yang jauh karena kami pun cinta kepada Husain RA.
Bila mana datang 10 Muharram, orang-orang Syi’ah ramai sekali datang ke baghdad, karbala, dan Najaf. Pada waktu itulah, upacara rapat yang amat mengerikan berlangsung. Badannya di pukuli, baju dirobek, dan ratap bertalu-talu. Jika ada yang mati pada waktu itu, mereka menggangap itu sebagai kematian yang semulia-mulianya, mati dalam mencintai zuriah Nabi Muhammad SAW.
Buku Di Tepi Sungai Dajlah ini merangkum catatan indah pengembaraan Hamka ke tanah Baghdad (irak). Beragam persoalan yang membelit, jatuh bangun kekuasaan silih berganti, pesona kejayaan negeri, dan kultur tradisi yang kuat di bumi Irak tersaji menarik dalam goresan pena khas Hamka mari, mengenal lebih dekat tarikh negeri Irak melalui buku ini.
Ulasan
Belum ada ulasan.