REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Islamic Book Fair (IBF) 2020 resmi ditutup pada Ahad (1/3) malam ini. Pameran yang menyuguhkan buku-buku Islam, bedah buku, peluncuran buku baru, dan berbagai hal lain ini telah digelar selama lima hari sejak Rabu (26/2) lalu. IBF selanjutnya telah diputuskan digelar pada 5 April sampai 11 April 2021.
“IBF selanjutnya pada 2021 mendatang akan digelar pada 5 April hingga 11 April. Waktu ini merupakan sepekan menjelang bulan Ramadhan tahun depan,” kata Ketua Panitia IBF 2020 Syahruddin El-Fikri, kepada Republika.co.id, Ahad (1/3).
Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) DKI Jakarta sebagai penyelenggara IBF, Hikmat Kurnia mengatakan, banyak cerita pada penyelenggaraan IBF 2020 kali ini. Misalnya saja ada seorang ibu yang bertemu dengan anaknya yang merupakan santri di sebuah pesantren. Menurutnya, IBF bagaimana pun telah menjadi wadah berkumpulnya umat Muslim.
“Pengunjungnya tidak hanya dari Jabodetabek, tidak hanya dari Jawa Barat, Banten, tapi juga sampai Lampung, Palembang, Riau, jadi sekarang ada keragaman pengunjung dan itu sangat luar biasa,” kata dia.
Sekretaris Panitia IBF 2020, Husni Kamil menyampaikan, total jumlah pengunjung selama penyelenggaraan IBF sebanyak 150 ribu orang. Per hari, kata dia, ada sekitar 150 ribu pengunjung yang berdatangan dari berbagai daerah.
“Ini sesuai dengan target kita ya. Pengunjungnya sendiri dari berbagai kalangan, didominasi santri, siswa sekolah umum, mahasiswa, anak-anak hingga orang tua,” tutur dia.
Pada Ahad (1/3) ini, total pengunjung hingga pukul 15.00 WIB saja mencapai 10 ribu orang. Dia pun berterima kasih atas apresiasi para pengunjung yang telah datang mengunjungi IBF. Tanpa pengunjung, kata dia, IBF bukanlah apa-apa.
Pada IBF ke-19 ini, para peserta menempati 342 booth, yang terdiri atas perusahaan penerbit, peraga pendidikan, travel, properti syariah, multiproduk dan kuliner. Sedangkan perusahaan penerbit menempati 175 booth, dan non-penerbit menempati 138 booth.