Deskripsi
Judul: Al-Amtislah At-Tasrifiyyah
Penulis: KH Muhammad Ma’shum bin Ali
Isi: 62 halaman
Harga: Rp. 13.000,-
Nahwu adalah bapaknya ilmu-ilmu, sedangkan Sharaf adalah ibunya. Ungkapan ini populer di lingkungan pesantren. Seolah-olah aforisma tadi menegaskan kepada kita bahwa untuk mendapatkan dan menyingkap ilmu pengetahuan, khususnya ilmu syariah, kita mesti menguasai ilmu nahwu sebagai bapaknya ilmu-ilmu, sedang seorang bapak tidak lengkap tanpa adanya ibunya. Dengan demikian, ilmu sharaf pun sama pentingnya dengan ilmu nahwu sebagai dua induk gramatika Arab. Untuk membaca kitab turats (tradisi) berbahasa Arab, tentu kita memerlukan ilmu nahwu untuk memastikan ketepatan susunan rangkaian kata yang akan berimplikasi pada makna dari sebuah kalimat. Tanpa ilmu nahwu, kita tak akan pernah bisa mencapai makna dalam teks-teks kitab turats. Kendati demikian, ada ilmu lain yang mesti kita kuasai, yaitu ilmu sharaf sebagai pasangan dari ilmu nahwu. Kedua ilmu ini memang berbeda. Jika ilmu nahwu mempelajari perubahan yang terjadi di akhir-akhir kata, sedang ilmu sharaf mempelajari perubahan bentuk kata dari satu bentuk kepada bentuk lainnya. Keduanya saling melengkapi satu sama lain.
Banyak sekali kitab-kitab yang membahas ilmu sharaf secara khusus seperti ‘Ilmu Sharf dan Nadh al-Maqshūd, ataupun yang disatukan dengan ilmu nahwu, seperti Awdhah al-Masâlik ilâ Alfiyah Ibn Mâlik, Syarh Qothrunnadâ, Jâmi’ ad-Durūs, dan lain-lain. Namun, kebanyakan kitab-kitab di atas masuk kepada kategori kitab-kitab “kelas berat”, tidak diperkenankan langsung untuk para pemula. Oleh karena itu, umumnya para pelajar pemula di pesantren akan menggunakan kitab al- Amtsilah at-Tashrifiyah dalam mempelajari ilmu sharaf. Kitab al-Amtislah at-Tasrîfiyyah dikarang oleh KH Muhammad Ma’shum bin Ali saat umur beliau 19 tahun. KH Ma’shum lahir di Maskumambang, Gresik, berasal dari Pondok Pesantren Seblak Jombang. Kiai Ma’shum merupakan menantu dari Hadratussyekh KH Hasyim Asyari. Nama lengkapnya adalah Muhammad Ma’shum bin Ali bin Abdul Jabbar al-Maskumambani. Beliau wafat pada tangal 24 Ramadhan 1351 atau 8 Januari 1933. Kiai Ma’shum merupakan ulama yang produktif, di antara karya-karyanya adalah Al-Amtsilah At-Tashrifiyyah, Fathul Qadir, ad-Durus Al-Falakiyah, dan Badi’atul Mitsal.
Ulasan
Belum ada ulasan.